Minggu, 10 Mei 2015

hey hey hey, malem guysss
mau cerita lagi nih aku hari ini
oh iya aku udah mulai praktik lho di rumah sakit. emmm, rasanya itu seru. tapi sebelumnya aku ngerasa takut dan bingung banget, gak tau apa yg harus ku lakuin nantinya, dan apa kakak ruangan baik sama aku ? hmm pokoknya nano nano dehhh.
tapi setelah aku ngerasain di lahan praktik selama seminggu, ternyata gak seburuk apa yang ada di angan-anganku. aku ketemu berbagai macam pasien dengan diagnosa yang berbeda-beda dan sifatnya yg beda-beda juga. banyak kegiatan yang bisa aku lakuin disana dan langsung dengan pasien. kalo di kampus kan cuma bohong-bohongan, hehehehe
pokoknya bisa lebih banyak dapet ilmunya deh, kalo di kampuskan kita dituntut untuk menguasai materi, kalo di lahan kan skill kita yang dituntut. jadi harus bisa ngimbanginlah intinya.
udah dulu yaaa, besok aku udah mau dines lagi, alias praktek, hehehehe
nanti kalo ada waktu disambung lagi ceritanya :)

Rabu, 25 Maret 2015

halooo selamat malam
malem ini aku mau cerita nih, H+7 atau tepatnya seminggu yang lalu aku baru aja capping day lhooo. capping day ini dilaksanakan di Graha Sukha. tau gak capping day itu apa ? capping day itu peresmian pemakaian seragam dan ucap janji mahasiswi. dan rasanya ituuuu, Subhanallah banget pokoknya. deg degan, sedih, haru, bahagia, pokoknya nano nano dehhhh. dan prosesinya Alhamdulilah berlangsung lancar tanpa hambatan.
waktu pembacaan puisi dan renungan, aku dan temen-temen semua nangis, teringat semua perjuangan orang tua dan apa balasan yang udah kita kasih untuk orang tua belum maksimal. semua hadirin dan orang tua kita juga nangis. waktu renungan sebagian dari kita ngasih bunga untuk orang tua kita, terus sambil bersimpuh meminta maaf. 
waktu acara udah selesai, kita semua di bagiin KHS tu, tau gak KHS itu apa ? KHS itu, kartu hasil study. dan sekali lagi aku bersyukur kepada Allah, hasilku memuaskan meskipun aku enggak dapet peringkat pertama, tapi itu udah buat orang tuaku bangga tanpa nilai C satupun.
nih aku kasih liat deh poto waktu capping day.


 ini waktu foto aku yang sendirian selesai acara


 yang ini bareng orang tuaku, yah meskipun gak lengkap tanpa adek aku tersayang, karena dia masih menuntut ilmu (alias sekolah, hehe)


ini foto waktu ucap janji mahasiswi. hayo tebak aku di barisan mana ? hehe. oh iya itu yang mimpin janji mahasiswinya temen aku yang namanya Nisa Alif Anandari


nah besok lagi ya aku upload foto dan ceritanya, sekarang itu dulu, babayyy

Senin, 02 Februari 2015

injeksi

Malem guysss.
tadi aku abis belajar injeksi SC (subcutan) lho. tau gak injeksi SC itu apaan ? injeksi SC itu, penyuntikan obat di bawah jaringan kulit yaitu jaringan konektif atau lemak di bawah dermis dengan sudut 45 derajat kemiringannya.
dan tau gak sehhhhh (lebay :D) rasanya itu maknyussss banget. ini kan injeksinya di lengan atas bagian luar, waktu jarumnya masuk itu perih sakit gimana gitu rasanya, puncaknya itu waktu aquabidesnya masuk. huhhh. sakitnya itu luar biasa, temen-temen aja ada yang nyampe ngejerit lho. dan aku sendiri waktu mulai dimasukin jarumnya itu nyengir-nyengir kesakitan gimanaaa gitu. minggu sebelumnya aku praktik injeksi IM (intramuscular) di bokong, rasanya gak sesakit ini. dan besok aku harus berhadapan lagi dengan jarum, tp gak sebesar jarum waktu injeksi IM sama SC, ini cuma 1cc kok. kata dosen sih yg IC ini lebih sakit, hiiii ngeri banget. tunggu ceritaku besok yaaa
babayyyy

Sabtu, 31 Januari 2015

Cerpen : Kandas

Bolehkah aku menangis ?
Ya, itu rasa yang aku alami saat ini. Saat ku tau, hubungan yang aku harapkan indah di akhirnya harus berakhir saat ini. Tak tau apa yang harus aku lakukan dan mengapa semua ini yang ku jalani harus terjadi ? Aku sungguh terluka, sungguh hancur tiada terkira. Hubungan yang aku jalani selama 4 tahun belakangan ini harus berhenti. Mimpi yang kita ukir bersama harus kita kubur dalam-dalam.
Namaku Mozza, aku mulai mengenalnya saat duduk di bangku SMA, saat itu kami masih sama-sama kelas 10. Aku mengenalnya berkat temanku, ia laki-laki bernama Riza. Saat itu kami sering mengerjakan tugas bersama, hingga akhirnya kami dekat dan berjanji untuk menyayangi satu sama lain.
Hari-hari yang aku jalani bersama Riza begitu bahagia, kami melewati setiap titik perjuangan di SMA. Riza selalu ada di sisiku, selalu ada untukku, selalu menguatkanku, menghiburku saat aku sedih, selalu berbagi suka duka bersama. Setiap hari aku habiskan waktuku bersamanya. Sampai suatu hari aku berfikir, dapatkah aku terus bersama Riza hingga gerbang kehalalan terbuka untuk kami. Namun, Riza terus meyakinkanku bahwa kami bisa melewati semua itu.
Suatu hari saat hari itu bertepatan dengan ulang tahunku, Riza memberiku sebuah kalung yang berisikan fotoku bersamanya. Lalu ia menyematkan kalung itu di leherku dan ia berjanji akan menjagaku, melindungi, menyayangiku hingga kami disatukan oleh sang pencipta di ikatan pernikahan. Aku terharu dengan pemberiannya, hingga menitikan air mata, aku terus menjaganya dan tak pernah ku lepaskan dari leherku.
Waktu terus berlalu, saat kami mulai di sibukkan ujian akhir untuk menentukan kami lulus atau tidaknya dari bangku SMA. Kembali aku belajar bersama dengan Riza, hingga ujian akhir telah kami lewati dan berhasil dengan nilai memuaskan. Tapi, kini aku harus berpisah dengan Riza. Kami berbeda perguruan tinggi. Dan sekali lagi sebuah pertanyaan menghampiri benakku. Apakah aku dan Riza mampu untuk bertahan selama kami berpisah ? Lagi-lagi Riza meyakinkanku akan hal itu. Bahwa kami mampu untuk melewati semua itu.
Selama satu tahun kami mulai beradaptasi dengan lingkungan yang setiap hari tak bersama lagi. Dan kami mampu melewatinya meski berjauhan. Namun saat di tahun kedua, kami mulai merenggang, Riza mulai jarang menghubungiku. Jarang mengabariku jika aku tak bertanya terlebih dahulu. Sampai akhirnya, aku memutuskan untuk menyudahinya dengan mengirim pesan singkat kepadanya. Namun, pesan itu tak dihiraukannya, dan ia menghilang begitu saja dari kehidupanku bak lukisan pasir tersapu ombak.
Kemana Riza yang dulu ? Riza yang selalu ada untukku, selalu menguatkanku, selalu menghiburku. Kini Riza yang selalu mengisi hatiku perlahan mulai menghilang. Aku mencoba menghubunginya, tapi tetap tak ada respon darinya.
Hatiku remuk redam menjalani ini, nilai setiap mata kuliahku tak tahu bagaimana hasilnya. Aku bagaikan batang pohon yang sudah lapuk yang tak mampu lagi menopang beratnya beban. Namun aku harus bangkit dan ingat kedua orang tua yang selalu menguatkanku. Perlahan mulai ku hapus Riza dari hatiku dan mulai menata hidupku lagi tanpa bayang-bayang Riza disisiku. Janjimu yang dulu selalu jadi penopang hubungan kita harusku hapus dari ingatanku.

Puisi : Kepergian Ayah

Pagi itu matahari sangat bersinar
Hingga menembus tirai kamarku
Aku terbangun saat suara tangis
Memecah Kesunyian dirumah ini

Ibuku, ya, itu ibuku
Aku mendekati suara itu
Dan tak ku sangka ayahku
Sudah tak bernafas lagi dihadapan ibuku

Betapa hancurnya diriku
Duniaku terasa runtuh tak bertepi
Kiniku kehilangan salah satu penopang hidupku
Aku tak tahu harus bagaimana ?

Ya Allah Tuhanku
Mengapa Engkau begitu cepat mengambil Beliau

Beliau yang sangat aku sayangi
Jika boleh aku meminta, kembalikan Ia disisi kami lagi

Tapi mungkinkah ini yang terbaik ?
Hingga tubuhnya tak ku lihat lagi
Yang perlahan ditutupi papan kayu dan tanah
Aku masih tak menyadari hal ini

Aku yakin Engkau mengambilnya karena Engkau sayang kepadanya
Ya Allah hanya doaku yang mampu menemaninya di alam sana
Beri ia tempat terbaik disisi-Mu
Dan sampaikan kepadanya
Aku sangat menyayangimu, Ayah

Kamis, 29 Januari 2015

Halooo, sudah lama nih gak ngeblog lagi. sekarang aku mau aktif nulis lagi ah buat ngisi blog aku.
oh iya, kalo kemarein aku masih SMA, sekarang aku udah kuliah lhooo. aku kuliah di Akademi Kebidanan. nantikan tulisanku selanjutnya yaaa
Jangan lupa kasih komen ya ada kekurangan atau tidaknya. makasih ^^

Minggu, 04 Agustus 2013

Cara Menjaga Berat Badan Tetap Ideal

1. Rencanakan ke depan
Menjaga berat badan juga membutuhkan perencanaan makan yang baik, bahkan di saat datang ke pesta. Makanan enak yang berlimpah saat pesta mungkin dapat menarik minat, namun ingatlah berat badan yang sudah berhasil dicapai. Solusinya, pergilah ke pesta tidak dengan perut kosong. Makanlah sedikit dan jangan berlama-lama di meja makanan.

2. Beri penghargaan
Penghargaan kecil penting untuk menjaga motivasi diri setelah mencapai target. Namun daripada memberikan penghargaan berupa makanan, lebih baik berikan pakaian baru dengan ukuran lebih kecil atau perawatan tubuh. Memberi penghargaan diri sendiri bukan harus menguras dompet kok, mandi air hangat, menonton TV, atau jalan-jalan juga sudah merupakan bentuk penghargaan.

3. Jaga makanan tetap segar dan menyenangkan
Selama menurunkan berat badan, mungkin orang jenuh dengan jenis makanan yang disantap. Untuk membuat makan tetap segar dan menyenangkan, maka cobalah lebih kreatif dalam menciptakan variasi makanan sehat. Kombinasi dengan makanan sehat asal negara lain juga bisa dijadikan pilihan.

4. Jangan lupakan kebiasaan sehat
Kebiasaan sehat yang sudah dibangun selama program penurunan berat badan harusnya tetap dilakukan meskipun sudah berhasil. Misalnya, sarapan sehat atau olahraga.

5. Cukup tiga gigit
Sajian makanan lezat, terlebih yang belum pernah diicip sebelumnya, memang mengundang selera. Namun jika makanan tersebut tinggi kalori, maka cobalah dengan sekedar tiga gigit dan hentikan makan.

6. Pantau makanan
Catat makanan yang diasup setiap hari. Sehingga, ketika terjadi peningkatan berat badan kembali, dengan mudah Anda bisa mengetahui makanan apa yang patut disalahkan dan harus dihindari.

7. Tingkatkan intensitas olahraga
Studi menunjukkan orang yang berhasil menjaga berat badan adalah orang yang mampu tetap berolahraga di tengah kesibukannya. Agar tidak bosan, cobalah kelas aerobik baru atau jenis olahraga baru.